Rabu, 19 November 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan  adalah sejumlah barang yang akan dibeli dan diminta pada tingkat harga tertentu dan dalam waktu tertentu.

Hukum permintaan berbunyi: " apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan ". Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. 

Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta. Hal ini dikarenakan:

naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan. naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.


Penawaran  adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan pada waktu tertentu.

Hukum penawaran berbunyi : " bila harga tingkat mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun ". Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan,yaitu :

  1.   Harga barang itu sendiri;
  2.   Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif ;
  3.   Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat;
  4.   Selera dan prilaku seseorang atau masyarakat;
  5.   Jumlah penduduk.  

Faktor – faktor yang mempengaruhi Penawaran,yaitu :



  1.   Harga barang itu sendiri;
  2.   Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi);
  3.   Biaya produksi;
  4.   Tujuan-tujuan perusahaan;
  5.   Pajak;
  6.   Tingkat teknologi yang digunakan;
  7.   Perkiraan harga barang di masa datang.

PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN



Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. 

Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.

Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.


Sumber : 
http://johan-nesh.blogspot.com/2012/04/penentuan-harga-permintaan-dan.html
http://rachmat-firmansyah.blogspot.com/2012/03/resume-tou-2-penentuan-harga-permintaan.html
http://dhniarks.blogspot.com/2012/03/penentuan-harga-permintaan-dan.html
http://dyahratih.blogspot.com/2012/03/penentuan-harga-permintaan-dan.html
Sumber Gambar:
http://www.oflahertylaw.com/bbs.html 

Saluran distribusi

Saluran pemasaran adalah seperangkat organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses pembuatan produk dan jasa yang berguna untuk dipakai atau dikonsumsi.

Saluran pemasaran antara satu bagian dengan bagian lainnya dari suatu organisasi adalah satu kesatuan yang saling tergantung, yang nantinya akan memperlancar arus produk dan jasa kepada konsumen.

Saluran distribusi terdiri dari sekumpulan orang dan perusahaan yang terlibat dalam pemindahan hak atas produk di mana produk berpindah dari produsen ke konsumen atau pemakai bisnis.

Selain itu definisinya dapat diuraikan bahwa proses pemindahan produk atau jasa dari produsen kepada konsumen menyangkut pula pemindahan hak atas produk dan jasa tersebut, prosesnya melibatkan orang-orang dan perusahaan yang memang terlibat dalam pendistribusian tersebut.

Saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir.”

Dapat disimpulkan bahwa pengertian saluran distribusi adalah seperangkat organisasi yang saling tergantung, organisasi atau orang-orang yang terlibat di dalamnya melakukan proses perpindahan barang atau jasa yang telah tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial.

Pengertian Biaya

  • Pengertian biaya adalah “Pengorbanan ekonomi yang diukur dalam satuan uang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.”


1. Empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut adalah :

a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
b. Diukur dalam satuan uang.
c. Yang telah terjadi, atau secara potensial akan terjadi.
d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Informasi biaya ini sangat diperlukan, karena merupakan dasar bagi manajer untuk merencanakan alokasi sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan output.

2. Penggolongan biaya
Biaya dapat digolongkan menjadi :

a. Objek pengeluaran
Merupakan dasar penggolongan biaya.
b. Fungsi pokok di dalam suatu perusahaan.
Meliputi fungsi produksi, pemasaran, administrasi dan umum.
c. Hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai.
Dapat dikelompokkan menjadi biaya langsung, yakni biaya yang terjadi karena ada sesuatu yang dibiayai. Dan biaya tidak langsung yakni biaya yang terjadi tidak hanya karena adanya sesuatu yang dibiayai.

Komponen Biaya Saluran Distribusi
Biaya distribusi merupakan bagian dari keseluruhan biaya pemasaran yang meliputi:

1. Biaya transportasi, meliputi:

a. Biaya angkutan umum dan kontrak, seperti biaya sewa kereta api, biaya sewa truk, biaya angkutan udara, biaya angkutan laut.
b. Biaya angkutan swasta, seperti biaya penyusutan sarana transportasi, biaya pemeliharaan peralatan, biaya asuransi.

2. Biaya gudang meliputi:

a. Biaya gudang umum, seperti biaya sewa gudang.
b. Biaya gudang swasta, seperti biaya fasilitas gas penyimpanan seperti penerangan.

3. Biaya pengembalian barang meliputi:
Biaya klaim barang yang rusak, biaya klaim barang yang tidak sesuai dengan permintaan.

4. Biaya administrasi distribusi meliputi:
Biaya kantor, biaya gaji karyawan, maupun upah tenaga kerja distribusi fisik.

5. Biaya persediaan meliputi:
Biaya penyimpanan barang, biaya pelayanan persediaan seperti biaya pengurusan barang, biaya kerusakan, biaya kecurian, dan biaya asuransi. (Erik Salim)

Pengertian dan Tujuan Kegiatan Distribusi

gerbangilmu.com tempat berbagi,ilmu pelajaran sekolah untuk kalangan orang-orang yang ingin mencari ilmu 
Gerbangilmu.com - Hari ini kami akan memposting sebuah artikel tentang IPS Ekonomi dengan judul Pengertian dan Tujuan Kegiatan Distribusi. Di dalam artikel ini terdapat pengertian dari kegiatan Distribusi dan tujuan dari kegiatan distribusi. berikut adalah artikelnya

Baca Juga: Faktor Faktor Produksi Kewirausahaan

Ilustrasi distribusi

Pengertian Distribusi

Barang barang hasil produksi tidak mempunyai nilai guna apabila tidak sampai di tangan konsumen. Setiap produsen yang menghasilkan barang/jasa, berusaha untuk menjual hasil produksinya kepadakonsumen.

 Hasil produksi di pabrik, seperti buku buku, komputer, sepatu dan semua produk lain akan terbengkalai jika tidak disalurkan kepada konsumen. 

Demikian pula halnya dengan perawat, dokter, teknisi, guru dan tenaga tenaga terlatih lainya menjadi menganggur karena tidak disalurkan ke lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang masing masing. 

Akibat dari keduanya, permintaan konsumen tidak terpenuhi atau terlayani. Permasalahan tersebut menimbulkan kesadaran akan perlunya distribusi.

Berdasarkan uraian diatas distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan menyalurkan barang atau jasa sebagai hasil dari produsen ke konsumen sehingga nilai ekonomi barang atau jasa itu menjad nyata. Kegiatan produksi dapat berlangsung berkat adanya produsen. Demikian pula, kegiatan konsumsi menjadi nyata berkat adanya konsumen. Oleh karena itu, kegiatan distribusi tidak dapat dilepaskan dari pelakunya. Pelaku distribusi ini dinamakan sebagai distributor.

Tujuan Kegiatan Distribusi

Tujuan Krgiatan distribusi yang dilakukan oleh individu atau lembaga sebagai berikut :
  1. Kelangsungan hidup kegiatan produksi terjamin
    Produsen atau perusahaan membuat barang dengan tujuan dijual untuk memperoleh keuntungan. Dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk melakukan proses produksi kembali sehingga kelangsungan hdup perusahaan tetap terjamin.
  2. Barang atau jasa Hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen
    Barang atau jasa produksi tidak akan ada artinya bila tetap berada di tempat produsen. Barang atau jasa tersebut akan bermanfaat bagi konsumen yang membutuhkan setelah ada kegiatan distribusi.
  3. Konsumen dapat memperoleh Barang dengan mudah
    Tidak semua barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen dapat dibeli secara langsung dari produsen. Ada barang barang atau jasa jasa tertentu yang memerlukan kegiatan penyaluran atau distribusi dari produsen ke konsumen agar konsumen mudah untuk mendapatkanya.
Trimakasih sekian artikel kami tentang IPS Ekonomi dengan judul Pengertian dan Tujuan Kegiatan Distribusi. Semoga artikel yang kami berikan bermanfaat bagi anda semua.

pengertian Saluran Distribusi


Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribausi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasadari produsen ke konsumen.
Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.

Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.

Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah :

• Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
• Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.
• Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
• Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
• Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
• Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain.
• Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
• Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
• Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.

Macam Saluran Distribusi
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :
1. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.

2. Produsen – Pengecer – Konsumen

Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agenpenjualan. (Swastha dan Irawan, 1997, p.295-297)

DISTRIBUSI



Aktivitas distribusi, adalah aktivitas yang memungkinkan suatu produk tersedia   kapan saja dan dimana saja konumen membutuhkan dan menginginkannya.
Saluran distribusi atau saluran pemasaran merupakan sebuah organisasi atau individu yang menyalurkan aliran barang/produk dari produsen ke konsumen .
Perantara Pemasaran mengubungkan produsen/perusahaan dengan  perantara pemasaran yang lain atau dengan user. Perantara pemasaran beroperasi antara produser dan end user.

Ada beberapa jenis kegunaan (utility) distribusi:

  • TIME...kapan saja konsumen ingin membeli produk.
  • PLACE...dimana saja konsumen ingin membeli produk
  • POSSESSION...memfasilitasi konsumen untuk memiliki produk
  • FORM...kadang-kadang, jika ada perubahan bentuk produk pada asaat didistribusikan contoh : Pepsi/Coke.
Setiap anggota saluran pemasaran memiliki tanggung jawab yang berbeda. Kerjasama antra anggota salurand stribusi akan menentukan kesuksesan system distribusi.
System distribusi : Menunjukkan ‘kehadiran’ suatu produk serta akses pembeli terhadap produk itu, serta akan menunjukkan komitment perusahaan dalam jangka panjang.
Why do we use intermediaries?
1. Meningkatkan effisiensi pertukaran .
Ada beberapa tipe biaya yang berhubungan dengan pertukaran/transaksi, oleh karena itu perlu dikurangi jumlah transaksinya.










Contoh :

 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 

Dan seterusnya  sehingga jika tanpa perantara maka akan terjadi transaksi sebanyak 5 x 5 =25 transaksi










dengan satu perantara maka terjadi  transaksi sebanyak  5 + 5 = 10 kali transaksi

Jika tidak menggunakan perantara, tiap pembeli /konsumen harus melakukan negoisasi serta tarnsaksi sendiri dengan tiap-tiap penjualnya. Dengan satu perantara maka  pembeli dan produser bisa melakukan neoisasi dengan perantaranya.

2. Perantara pemasaran merupakan spesialis dalam proses transasksi, menyediakan  akses dan kontrol terhadap sumber daya agar saluran pemasaran berfungsi dengan baik




Fungsi Perantara

Ada beberapa fungsi perantara

  • Pengalih resiko : asuransi
  • Memberi informasi : lembaga riset
  • Financing : Bank, non Bank
  • Negotiation : 
  • Contacts :
  • Promotion : biro advertising
Produsen akan menggunakan perantara pemasran, jika dia yakin bahwa perantara tersebut akan menyeiakan fungsinya secara ekonomis dan lebih effisien daripada dilakukan sendiri.

Jenis saluran Distribusi

Saluran Konsumen

Saluran untuk  barang-barang konsumen/barang konsumsi.

Channel A:

Producer 
   |
   |
   |
   |
   |
   |
   v
Consumer

Contoh : door to door, Unsought products : PT Tiga Raksa Satria : Encyclopedia
karena pekebangan teknologi, maka tipe direct channel ini, menjadi semakin lumrah.melalui : TV, telepone, Internet.

 

 

 

 

 

 

Channel B:

Producer 
   |
   |
   |
   |
   v
Retailer
   |
   |
   |
   |
   v
Consumer

Biasanya dilakukan untuk produk-produk shopping, pakaian, mobil. Retailer besar seperti Walmart, Matahari, Ramayana, sering kali menggunakan cara ini.
 

Channel C:

Producer
   |
   |
   |
   v
Wholesaler
   |
   |
   |
   v
Retailer
   |
   |
   |
   v
Consumer

Biaya digunakan oleh retail kecil seperti warung. Untuk produk convinience, serta produk yang membutuhkan distribusi yang luas.
 






Channel D:

Producer
   |
   |
   |
   v
 Agent
   |
   |
   |
   v
Wholesaler
   |
   |
   |
   v
Retailer
   |
   |
   |
   v
Consumer

Distribusi massal.juga dilakukan unuk produk-produk yang produsennya sedikit. Seperti elektronik, rokok, minuman keras.

 

Saluran Business/industri

Channel E:

Producer
   |
   |
   |
   |
   |
   V
 Buyer

Sangat popular, khususnya untuk barang-barang yang mahal yang membutuhkan pelayanan pasca beli. Hanya ada sedikit konsumen yang biasanya terpissah secara geografis. .

 

 

 

 

Channel F:

Producer
   |
   |
   |
   v
BB distributor
   |
   |
   |
   V
 Buyer

Digunakan jika konsumen sangat banyak, contohnya untuk barang habis pakai.

Channel G:

Producer
   |
   |
   |
   v
 Agent
   |
   |
   |
   v
 Buyer

Dilakukan jika perusahaan tidak membutuhkan departemen pemasaran atau tenaga penjualan , maka tugas ini akan dilakukan oleh agen perusahaan.

Channel H:

Producer
   |
   |
   |
   v
 Agent
   |
   |
   |
 
   v
Distributor
   |
   |
   |
   v
Buyer

Sama seperti diatas, tetapi konsumen lebih banyak , misalnya di ekspor.
 

Perantara

1. Perantara pedagang
Perantara pedagang bertanggung jawab atas kepemilikan barang yang dipasarkannya.  Meliputi :
        - Pedagang besar (wholesaler) yaitu pedagang yang pembelinya adalah pedagang juga bukan konsumen akhir. barang yang dibeli di sini akan dijual lagi, sehingga pembeliannya pun dalam jumlah yang relatif besar. Sebagai contoh adalah CV. Sugito adalah pedagang besar olie/minyak pelumas di Yogyakarta.
        - Pengecer (retailer) yaitu pedagang yang pembelinya adalah konsumen akhir , dimana barang yang dibelinya akan langsung dikonsumsi, oleh karena itu  jumlah pembeliannya relatif sedikit. Contoh : pedagang di pasar Bering Harjo,  Ramai supermarket, pedagang asongan dll.

2. Perantara agen
Perantara agen ini tidak mempunyai hak milik atas barang yang ditanganinya. macamnya :
Agen penunjang adalah agen yang ikut  aktif dalam pemindahan barang dari produsen ke konsumen. Perantara agen ini meliputi perusahaan transportasi, broker.
Agen pelengkap adalah agen yang  tidak secara aktif dalam pemindahan barang, tetapi ikut memperlancar proses pemindahan arang. Contohnya : bank sebagai penjamin L/C, perusahaan asuransi sebagai penanggung resiko.


Retailer/Pengecer


Lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi.







Penggolongan pengecer :
1. Ukuran toko
            a. Pengecer kecil
            b. Pengecer besar
2. Banyaknya  Product line
            a. General merchandise store
Toko yang menjual berbagai macam barang/berbagai produk line.
            b. Single-line store
Penggolongan ini didasarkan atas jenis produk line-nya
            c. Specialty store
Barang yang dijual terbatas, hanya meliputi sebagian dari produk line saja

3. Bentuk Kepemilikan
            a. Toko berangkai /Chain Store
  Beberapa yang dimiliki oleh satu organisasi toko yang dimiliki oleh sekelompok orang.  Dibwah satu manajemen
            b. Toko independen / independent retail store
Pemilik mempunyai kebebasan penuh untuk mengelola tokonya.


Memilih Saluran Distribusi
Perusahaan harus mengetahui apa kemauan dan kebutuhan konsumen serta mengetahui cara yang paling tepat  untuk meraihnya. Perusahaan disini harus memiliki orientasi pasar
Ada bebepa yang perlu dijadikan pertimbangan :
1.      Tujuan Organisasi, kapabilitas serta sumber daya.   Perusahaan yang meiliki produk mix banyak harus sedekat mungkin dengan end usernya dll.
2.      Karakteristik Pasar, geografi semakin jauh jarak maka dibutuhkan perantara yang banyak juga, ukuran pasara, perilaku konsumenya dll.
3.      Attribut Produk , apa perlu service apa nggak, penyimpanan, ukuran produk , kompleksitas dll.
4.      Pengaruh lingkungan , seperti tingkat persaingan, teknologi dll Competitio, teknologi dll.

Ada tiga tipe startegi distribusi yang bisa kita gunakan :
1.Distribusi Intensive
Digunakan untuk produk-produk  convenience, dimana produk/ barang perlu tersedia dimana saja (tersebar luas) serta tungkat utilitasnya tinggi (high replacement). Disini perusahaan memandang ketersediaan sebagai faktor utama yang mempengaruhi sales. Strategi ini berarti perusahaan melakukan stocking produk di sebanyak mungkin. Sebagai contoh adalah soft drink, gum, permen, dll. Produk-produk itu di jual di toko grosir, pompa bensin sampai warung sebelah rumah.
  1. Distribusi Selektif
Sering dipakai untuk produk-produk yang termasuk katagori shopping product, ketika konsumen menghbiskan waktu, membandingkan serta memiliki preferrensi tgertentu tgerhadap merk.  Service terhadap konsumen dianggap sangat perlu. Melalui selektif distribusi, maka perusahaan menyediakan lebih dari satu, tetapi tidak banyak distribusor. Beberapa merkTelevisi, furniuture serta small appliance didistribusikan dengan cara ini..
  1. Distribusi Eklusif
Digunakan untuk produk-produk yang termasuk dalam katagori specialty product, dimana koinsumen memiliki preferensi merk yang kuat, frekuensi poembelian produk jarang serta membutuhkan service tambahan. Dengan cara ini perusahaan memiliki diustributor yang terbagats serta masing-masing memiliki hak ekslusif untuk mendistriubuysikan proiduk perrusahaan di wilayahnya masing-masing. Bias digunaka  untuk poroduk-poroduk  mobil, pakain ekslusif..


Disamping itu ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan  dalam distribusi ini :

1.      Distribusi sendiri
Produsen membangun perusahan distribusi dan melakuka distribusisendiri. Biasanya dialukkan oleh perusahaan besar yang mempunyai banyak jenis produk. Karena untuk melakukan distribusiseperti itu dibutuhkan biaya sangat besar.  Contohnya Indofood yang mempunyai perusahaan distribusi Indomarco. Untuk memperdayakan depo-deponnya indofood membangun sistem informasi dengan SAP, yang konon menelan biaya 80 m. Keunggukan distribusi ini antara lain dapat mengontrol manajemen secara penuh dan resiko piutang yang dihapi perusahaan sangat kecil. Bila penjualannya besar lebih baik memakai distribusi sendiri. Contoh lainya adalah PT HM Sampoerna memiliki anak perusahaan PT Panamas sebagai disrtibutor tunggal untuk produk-produk rokoknya. Coca cola juga membentuk anak perusahaan sendiri sebagai distributor yaitu PT Coca Cola Amatil Indonesia.

2.      Distribusi tunggal nasional
Produsen menunjuk satu distributor tunggal untuk memasarkan produk-produknya. Kelebihan ini dari sisi perusahaan tidak erlu melakukan investasi. Disamping itu harga dari produk yang didistribusikan cenderung  satabil karena hanya ditangani satu distributor. Tetapi kelemahannya adalah karena hanya ditangani satu distributor maka jika distributor tersebut bangkrut, maka produk yang dipasakan akan terkena impactnya. Selain itu distribusi tunggal umumnya tidak memiliki motivasi persaingan. Contohnya produk-produk Prodenta (kiwi) dan Softex yang menunjuk distributor tunggal Intermas Tata Trading serta produk P&G yang menunjuk PT Wicaksana Overseas Indonesia.

3.      Distribusi multi nasional
Dengan melaksanakan strategi ini, perusahaan menunjuk dua tau tiga distributor untuk memasarkan produknya. Pada model ini motivasi persaingan sudah mulai tumbuh. Resiko yang timbul akan terjadi perang harga dipasaran.

4.      Distribusi mikroskopik
Strategi ini dilakukan dengan cara merngkul beberapa distributor di setiap daerah. Dengan menjalankan strategi ini, maka produk yang dipasarkan  dapat didistribusikan dengan baik ke setiap daerah. Kelemahannya, karena banyak distributor yang terlibat, maka kemungkinan terjadi perang harga sangat dominan. Selain itu distributor yang digunakan biasanya distributor kecil yang mempunyai menejemen yang lemah. Contohnya Unilever, selain menunjuk PT Panca Niaga sebagai distributor, juga memiliki beberapa distributor lokal. 

5.      Distribusi kombinasi
Strategi ini dibagi tiga : perusahaan melakukan distribusi sendiri, juga menggunakan distributor lain. Biasanya pembagian kerjanya berdasarkan wilayah geografis. Contohnya motor : Yamaha untuk daerah DIY/kedudistributornya /dealer sumber baru sedabngkan untuk daerah Jawa Tengah berbeda lagi.

Strategi Distribusi

Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba.

1. Strategi Distribusi Intensif
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.

2. Strategi Distribusi Selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.

3. Strategi Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk mlm / multi level marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain

TUJUAN DISTRIBUSI

Konsumen adalah seseorang yang membutuhkan barang, dan produsen merupakan orang yang membuat barang, dikarenakan jarak kemungkinan kegiatan ekonomi akan terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan penyalur barang yang disebut distribusi

1.         DEFINISI DISTRIBUSI
Para pedagang menjual barang ke konsumen, para pedagang inilah yang disebut distributor.Kegiatan inilah yang disebut distribusi. Distribusi yaitu rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan usaha penyampaian/penyaluran barang atau jasa produsen kepada konsumen. Sedangkan orang yang melakukan distribusi disebut ditributor.

2.         TUJUAN DISTRIBUSI
Apabila kegiatan distribusi berhenti penyaluran barang tidak akan berjalan lancar dan harga barang-barang di daerah konsumen menjadi meningkat. Jadi kebutuhan tidak dapat terpenuhi dan masyarakat menjadi resah. Demikian produsen barang-barang akan menumpuk dan tidak laku produsen pun akan bangkrut. Distribusi bertujuan untuk:
a.         Pemerataan pemenuhan masyarakat di berbagai daerah,
b.         Menstabillkan harga barang/jasa,
c.         Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
d.         Menjaga kesinambungan kegiatan produksi, serta
e.         Mempercepat sampainya produksi ke tangan konsumen

3.         SISTEM DISTRIBUSI DAN CARA DISTRIBUSI
Dalam melakukan distribusi, diperlukan sistem yang tepat. Berikut diuraikan macam-macam sistem distribusi serta cara pendistribusian di masyarakat.
A.        Sistem distribusi
Sistem distribusi adalah usaha yang ditempuh produsen maupun distributor melalui unsur-unsur yang terkait dalam penyaluran barang atau jasa agar sampai ke konsumen. Sistem distribusi dapat di bedakan menjadi 3 macam
1.         Distribusi langsung
Sistem distibusi langsung yaitu menjual atau menyalurkan barang maupun jasa secara langsung misalnya patani sayur menjual sayrunya tanpa menggunakan pedagang, dokter menjual jasanya langsung kepada pasiennya di tempat praktek jadi produsen langsung berhubungan langsung dengan konsumen.

Produsen
konsumen
Sistem distribusi langsung 



                     



2.       Sistem distribusi semi langsung
Pada sistem distribusi ini produsen menjual hasil produksinya melalui toko miliknya sendiri


Sistem distribusi semi langsung

produsen
Toko milik produsen
konsumen
  



3.       Sistem distribusi tak langsung
Sistem distribusi tak langsung, yaitu produsen menjual barang atau jasa hasi produksinya ke konsumen melalui lembaga atau pedagang perantara misalnya melalui agen, pedagang besar atau grosir, dan pedangang eceran.


Sistem distribusi tak langsung

produsen
konsumen
pengecer
agen
  




B.        Cara-cara Distribusi
Untuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara. Yaitu :
1.         Penyaluran Barang/Jasa Melalui Pedagang.
Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang besar menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke konsumen.
2.       Penyalur Barang/Jasa Melalui Koperasi
Koperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat disekelilingnya.
3.       Penyaluran Barang/Jasa Melalui Toko Milik Produsen Sendiri.
Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada konsumen melalui toko tersebut.
4.       Penyaluran Barang/Jasa melalui penjualan Dari Rumah Kerumah.
Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah kerumah.
5.       Penyaluran Barang/Jasa Melalui Penjualan di Tempat Tertentu yang Ditetapkan Pemerintah.
Pemerintah juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil produksi tertentu, misalnya pasar, dan tempat pelelangan ikan.
6.       Tempat Lain yang Dipakai untuk Menyalurkan Barang/Jasa
Ada faktor yang mempengaruhi produsen memilih dan menentukan saluran distribusi, yakni:
a)         Sifat barang dan Jasa yang diperjualkan.
b)         Daerah penjualan
c)         Modal yang disediakan, yang berkait dengan hak dan kewajiban dalam perjualan barang.
d)         Alat komunikasi
e)         Biaya angkutan
f)          Keuntungan